Follow Us

Ads

GONG PERDAMAIAN MALUKU

Maluku dan Ambon memiliki potensi wisata menarik yang dapat Anda kunjungi. Wisata alam, kuliner, sejarah, budaya, dan religi. Selain menyimpan sejuta wisata alam yang tidak ada habisnya untuk dijelajahi, Maluku juga menyimpan wisata sejarah yang tidak ada habisnya untuk dipelajari. Bahkan banyak wisata sejarah yang hilang ditelan bumi tanpa menyisahkan bekas sedikitpun yang terlihat, hanya informasi dari mulut ke mulut yang menjadi saksi atas sejarah tersebut.

Untuk lebih detailnya anda bisa menyimak videonya di sini


Gong Perdamaian Dunia, Ambon

Berjalannya waktu beberapa sejarah di Maluku tersebut seakan tidak pernah terjadi karena tidak meninggalkan bukti yang bisa terlihat secara fisik atau berupa tulisan. Maka dari itu, Pemerintah Maluku membangun sebuah pertanda atas sejarah yang pernah terjadi agar generasi Maluku dan semua Bangsa bisa mengetahui fakta yang terjadi di balik tanda tersebut yakni monumen Gong Perdamaian Dunia.

Gong Perdamaian Dunia, Mardika Ambon

Siapa sangka, dibalik keindahan Maluku sebagai destinasi wisata yang menyuguhkan keindahan alam seperti Pantai Ora, Pulau Bair, dan yang ada di pulau Ambon seperti Nusa Telu, Air terjun Wael mannahu dan beberapa objek wisata alamnya lainya. Ternyata Maluku pernah terjadi sebuah tragedi yang sampai sekarang masih diingat oleh warganya. Bahkan tidak jarang warganya yang masih ketakutan dan bersedih jika mengingat kembali masa itu.

Sejarah Gong Perdamaian Dunia di Indonesia

Gong perdamaian pertama kali diciptakan oleh Mr. Djuyoto Suntani selaku Presiden the World Peace Committee. yang diklaim memiliki 202 negara anggota. dikutip dari Solopos.com, Senin (10/8/2020), Djuyoto mengatakan The World Peace Committee dibentuk pada 7 Maret 1997 di Basel, Swiss.

The World Peace Committee didirikan untuk menciptakan satu peradaban Bumi. Semua makhluk Bumi adalah satu keluarga yang saling menyayangi. WPC juga aktif dalam mendamaikan berbagai sengketa antar-negara. 

Saya pemrakarsa. Setelah kami dirikan, semua kepala negara kami surati untuk jadi anggota. Waktu itu ada Bill Clinton, Gorbachev, Mandela, Simon Perez dan sebagainya. Mereka jadi anggota awal. Tapi saat ini banyak yang sudah meninggal, ujar Djuyoto.  

Gong perdamaian yang telah dibangun di Indonesia, seperti gong perdamaian di Jepara, gong perdamaian di Bali, gong perdamaian di Palu, gong perdamaian di Singkawang, gong perdamaian di Ambon , dan lain-lain. Gong perdamaian ini bertujuan sebagai simbol perdamaian agar tidak lagi ada perang, konflik sara, terorisme dan lain sebagainya. 





Mr. Djuyoto Suntani dan Istri

Gong perdamaian pertama di Indonesia ada di Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, Jepara. Usia gong ini sekitar 450 tahun dan dibuat oleh seorang wali dari kerajaan Demak guna sebagai sarana dakwah dalam mengajarkan Islam ke daerah pegunungan yang masyarakatnya masih menganut paham animisme. Alasan mengapa gong perdamaian berawal dari Desa Plajan karena terdapat Gunung Muria yang dipercaya memiliki ciri karakter yang sama dengan Gunung Muria di Yerusalem (Palestina) yang dijadikan sebagai “Gunung Perdamaian”.

Makna Gong Perdamaian Dunia di Ambon

Monumen Gong Perdamaian di Ambon ini adalah yang ke-39, berdirinya gong ini memiliki makna cerita tersendiri bagi warga Ambon. Sekaligus menjadi saksi bisu tragedi kemanusiaan umat berAgama di Ambon ketika itu. Memperhatikan Ukiran 2 bunga menjadi simbol yang menggemakan betapa indahnya perdamaian. Persaudaraan yang tidak mengenal batas negara. Kerukunan yang diajarkan pada setiap Agama.


Gong Perdamaian Dunia, Ambon

Diharapkan umat manusia menyadari dirinya merupakan satu keluarga yang tidak dipisahkan sekat agama, suku, bangsa, ideologi atau pemisah lainnya. Makna pilar berjumlah 4 berdiri melengkung menaungi Gong raksasa, seakan ingin mengatakan perdamaian harus dilindungi dan dipertahankan. Warga Ambon sudah membuktikan alamnya yang indah, nikmat di pandang, serta kerukunan. Sekaligus mahalnya perjuangan mempertahankan perdamaian. Kerusuhan, konflik sosial yang sia-sia, adalah bukti betapa mahal, tidak mudahnya mempertahankan keharmonisan.

Sejarah Pembangunan Gong

Gong Perdamaian Dunia di Ambon dibangun untuk mengenang peristiwa yang terjadi di Ambon tepat pada tahun 1999. Konflik yang bernuansa SARA ini menjadi sebuah tragedi tersendiri bagi Indonesia khususnya warga Ambon. Konflik ini menelan kurang lebih hampir 5000 nyawa.

Kerusuhan Maluku 1999


Awal Mula Konflik

Awal dari perang Ambon bermula dengan permasalahan sederhana, yang kemudian menyulutkan amarah yang berakhir dengan pertikaian Agama/SARA.

Saling  menyerang antar Warga, Kelurahan, Kampung dengan parang, tombak, dan senjata tajam lainnya. Tidak hanya itu, ratusan rumahpun dibakar, ratusan rumah hancur, fasilitas umum, hingga tempat-tempat ibadah Islam dan Kristen dibakar dan dirusak. Akibat konflik banyak warga terluka, merambat ke beberapa wilayah di Kota Ambon hingga pada akhirnya kota Ambon menjadi porak poranda.

Pada Juli 1999, suasana di Ambon sudah mulai tenang dan membaik. Tetapi hal ini tidak bertahan lama karena adanya ketegangan pemilu. Konflik kemudian bermula kembali di Pulau Seram dan Pulau Buru, dimana pada saat itu warga telah sigap dan siaga. Kerusuhan memuncak dan memanas di beberapa wilayah di Ambon. Konflik ini berakhir dengan hilangnya banyak nyawa dan ratusan yang terluka. Hingga Januari 2000, kerugian atas kerusuhan ini bahkan tidak terhitung lagi.

Konflik yang terjadi karena kesalahpahaman ini kemudian dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab demi kepentingan kelompok tertentu. Ada faktor lain yang menjadi penyebab konflik ini seperti ekonomi, sosial, dan politik. Dilansir bahwa dulunya, Ambon merupakan daerah dengan dau Agama terbesar yakni Kristen dan Islam. Isu SARA yang menjadi akar permasalahan konflik ini terjadi berulang kali yang berujung pada Ambon yang porak poranda dan berdampak pada kemiskinan dan kesengsaraan bagi warga Ambon.

Isu SARA ini berperan sebagai pemicu untuk mengadu dombakan dua kelompok besar dan menciptakan kerusuhan yang berlangsung lama. Jika ditinjau kembali, awal dari permasalahan ini hanya kesalahpahaman antara warga setempat di Batu Merah dan berakhir pada perpecahan antara kedua kubu yang merengut banyak korban jiwa hingga 5.000 orang lebih.





Gong Perdamaian Dunia, Ambon

Pembangunan Gong Perdamaian

Setelah kejadian tersebut pemerintah berusaha melakukan pemulihan kehidupan di Ambon, salah satunya dengan mendirikan gong perdamaian dunia di Ambon. Gong ini diharapkan dapat membawa kedamaian di seluruh negeri khususnya di wilayah Ambon. Diharapkan warga Ambon dapat belajar dari sejarah yang ada dengan mengunjungi gong ini dan dapat hidup dengan damai.

Hingga sekarang, semenjak berakhirnya perang Ambon, daerahnya secara perlahan mulai dipulihkan dengan kesadaran penuh dari rakyat Ambon. Sejarah perang Ambon ini bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi daerah Indonesia lainnya untuk tidak mudah terpancing yang dapat berujung pada perang panjang. Apalagi sampai melakukan perang pembunuhan karena yang menjadi korban tidak hanya pelaku tetapi juga orang lain yang tidak bersalah bahkan anak-anak yang tidak tahu masalah apapun menjadi korbannya.

Itu tadi sedikit ulasan mengenai gong perdamaian di dunia khususnya gong perdamaian dunia di Ambon. Untuk Anda yang akan mengunjungi Ambon jangan lupa mampir untuk melihat gong perdamaian ini. Semoga bermanfaat.

About Ilham Laitupa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar