laitupa.com Minggu 9 April 2023
Masyarakat Muslim Jazirah pulau Ambon, Seram, Banda, Buru dan pulau-pulau lease yang berdomisili di Provinsi Papua Selatan akhirnya manyatukan tekad bersatu denga membentuk sebuah ikatan yang dinamakan BERSATU TANAH JAZIRAH atau BETA JAZIRAH dengan beranggotakan kurang lebih dari Seribuan jiwa.
BETA JAZIRAH sebelumnya telah disepakati pembentukannya pada tanggal 8 Djulhizah 1443 H atau 7 Juli 2022 M saat pertemuan di rumah sespuh Alm. H.Ade Nukuheheh di Jl. Nowari Merauke.
BETAJAZIRAH adalah organisasi kemasyarakatan berbentuk Aliansi yang merupakan persekutuan dari komunitas-komunitas Masyarakat Adat dari Tanah Jazirah Maluku meliputi Pulau Ambon, Seram, Banda, Buru dan Pulau-pulau Lease;
BETA JAZIRAH adalah organisasi social kemasyarakatan yang mewadahi seluruh kegiatan keluarga besar Muslim Jazirah Maluku dari berbagai kelompok suku di Pulau Ambon, Seram, Buru, Banda dan Pulau-pulau Lease, yang berdomisili di Provinsi Papua Selatan dan simpatisan baik laki-laki maupun perempuan.
BETA JAZIRAH bertujuan menjalin rasa senasib sepenanggungan antar sesama anggotanya melalui berbagai kegiatan, kebudayaan tradisional, dan adat kebiasaan Negeri yang pada akhirnya terjalin persatuan dan kesatuan diantara sesama anggota khususnya dan sesama masyarakat Muslim Maluku pada umumnya.
Selain itu BETA JAZIRAH lahir untuk :
Melestarikan dan mengembangkan seni dan kebudayaan tradisional Negeri;Menghidupkan kembali suasana dan kebiasaan masyarakat Negeri sebagai ciri khas daerah dalam berbagai kesempatan dan acara;
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk kemajuan anggotanya sesuai dengan kebutuhandan kemampuan organisasi;
Melakukan kegitan keagamaan dalam rangka pembinaan mental dan spiritual,
Juga ikut serta membangun karakter bangsa melalui pengembangan cirri khas daerah.
BETA JAZIRAH berfungsi sebagai wadah dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan, sekaligus sebagai sarana untuk menempa diri bagi anggota untuk berintegrasi dan berinteraksi pada tingkat masyarakat yang lebih tinggi dengan tetap melestarikan kebudayaan dan kesenian tradisional sebagai jati dirinya.
Alhamdulillah akhirnya terbentuk struktur inti dengan secara aklamasi terpilih saudara Saleh Wakan dari Morela sebagai Ketua, Wakil Ketua I Hasan Mewal dari Laha, Wakil Ketua II Badru Laisouw dari Ureng, Sekertaris Rachman Sangaji dari Waiputi dan Bendahara Umum Ibu Hj. Nukuhehe dari Seith.
0 comments:
Posting Komentar