Jejak Karya Lukisku (1992 – 2021)
Sebuah perjalanan kreatif : seni lukis adalah senjata kebudayaan—merekatkan ingatan, merawat nilai, dan menyemai harapan.
1992 – Potret Kakek & Nenek
Aku memulai kanvas pertamaku demi mengabadikan sepasang wajah paling berharga—kakek dan nenek. Guratan kuas cat‑minyak itu sederhana, tetapi di sanalah aku menemukan misi: melestarikan kisah keluarga sebagai benteng identitas.
1993 – Potret Adik Sepupu
1994 – Trilogi Potret & Gatot Kaca (Ambon)
Potret Alm. Kak Adi & Alm. Kak Since
-
Lukisan Gatot Kaca, Ambon
Tiga karya satu tahun: duka, kenangan, dan heroisme pewayangan. Gatot Kaca kubentangkan di Ambon sebagai seruan simbolik: keberanian nusantara melintasi pulau.
1995 – Alam Papua & Rumah Gadang (cat kayu)
Di atas papan kayu, lanskap Papua berpadu rumah gadang Padang—dua kutub budaya bertemu. Sampai hari ini terpajang di Rumah Makan Serumpun, menggaungkan pesan: persatuan lewat keberagaman geografis.
1996 – Potret Keluarga Minasabaji
1997 – Dwi‑Karya Aksi Sosial
-
Potret Pak Kaisepo, Sekda Merauke – jembatan visual sebagai hadiah bagi birokrasi yang melayani.
-
“Satu Malam” (dinding Pilox), dekor malam dana Gereja Kodim. Digarap bersama Broery Pesolima lalu terbang ke Jakarta—propaganda nyata bahwa seni jalanan bisa menjadi donasi iman.

▶️ Tonton Juga: Video MURAL oleh Ilham Laitupa
🔍 Baca Juga: Dekorasi MTQ XXX Oleh Ilham Laitupa
2005 – Megawati di Atas Tripleks (cat kayu)
Saat kampanye PDIP menyapa Merauke, kuhadirkan potret Megawati: seni bukan netral, ia merekam denyut politik dan mengingatkan bahwa wajah pemimpin adalah wajah harapan rakyat.
2010 – Airbrush Boeing 737‑300 “AOBA” (Merpati)
Dari kanvas ke badan pesawat! Aku mendesain logo dan melukisnya langsung di fuselage. Burung besi itu menjelajahi langit membawa propaganda positif: kreasi anak bangsa mampu menembus awan dan pasar aviasi.
2021 – Potret Johanes Gluba Gebze
Di era digital, kuas tradisional tetap lantang. Potret Bupati legendaris dan Karismatik dari jamannya hingga sekarang dihati rakyatnya ini mengingatkan generasi muda bahwa kepemimpinan lokal adalah akar kemajuan nasional.
Epilog
Dari potret keluarga hingga badan pesawat, lukisanku adalah arsip visual Hayatku—mendorong anak-anak untuk bangga, bersatu, dan melangkah maju. Setiap goresan bukan sekadar estetika, melainkan propaganda halus: jika kanvas sanggup menyatukan warna, mengapa bangsa tidak?
Lukisan Johanes Gluba Gebze 2021
0 comments:
Posting Komentar