Di balik suksesnya tahapan pemilu di pelosok negeri, ada sosok perempuan tangguh yang bekerja dalam diam namun penuh arti. Namanya Ibu Grace, bagi saya pribadi dan kami semua, dia bukan sekadar Pandis pengawasan logistik, melainkan seorang srikandi.
Tak peduli panas atau hujan, gunung atau sungai, Ibu Grace tetap melangkah. Bertanggung jawab atas pengawasan distribusi logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau seperti Distrik Ambatkwi di Boven Digoel, ia tak pernah mundur sedikit pun. Jalan terjal yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki, sungai yang harus diseberangi tanpa jembatan, hingga bukit-bukit tinggi yang membuat napas tersesak, semua dilaluinya dengan satu tujuan: logistik pemilu harus tiba, dan demokrasi harus berjalan.

Tugasnya bukan hanya soal mengawasi distribusi kotak dan surat suara. Ia membawa harapan, suara rakyat, dan memastikan setiap warga betapapun jauhnya mereka tinggal, tetap memiliki hak yang sama untuk memilih.
Ketika banyak yang berpikir logistik hanyalah bagian teknis, Ibu Grace menjadikannya sebagai bentuk pengabdian. Karena bagi beliau, pemilu bukan sekadar proses, tapi tanggung jawab bersama.
Selain ibu Grace ada sosok Pak Lukas pandis dari Distrik Kombay yang juga punya kisah yang sama.
Saya dan teman-teman hanya bisa berkata:
Terima kasih, Ibu pandis Grace dan pak Lukas, Terima kasih atas keteguhan dan ketulusan kalian.

0 comments:
Posting Komentar